Orang tua di mata anak

Posted by SWING ART PRODUCTION Minggu, 25 November 2012 0 komentar

   KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

          Prestasi anak di   Sekolah  menengah masih rendah dan belum ada cara yang efektif untuk meningkatkannya. Keterlibatan orang tua diyakini dapat meningkatkan prestasi. Dalam keluarga miskin, keterlibatan orang tua menjadi berkurang karena orang tua mengalami stres tingkat tinggi, sehingga mereka kurang dapat meningkatkan prstasi. Namun keluarga miskin yang mendapat dukungan sosial, mereka  dapat mengatasi stres keluarga dan mau terlibat untuk menolong anak dalam membaca sehingga
Prestasi mereka juga meningkat.
.    Nampaknya belum ditemukan cara yang efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan prestasi. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan prestasi. Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan  untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi anak di  keluarga masing-masing. Kesulitan untuk melibatkan orang tua menjadi makin bertambah pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah. Krisis ekonomi, bencana alam dan kerusuhan di beberapa daerah di Indonesia menambah jumlah keluarga miskin  sehingga mereka tersisih dari kehidupan kota dan tinggal di  kantong-kantongb kemiskinan. Mereka sering mengalami pertengkaran dalam masalah keuangan keluarga sehingga mengalami stres tiap hari. Stres ini mkin bertambah tinggi oleh stres kerja, tinggal di daerah kumuh, panas, bising dan sesak, persoalan kegagalan pendidikan anak dan laju kelahiran anak yang sulit dikendalikan. Tumpukan stres ini menyita  dan membuang energi orang tua untuk hal yang negatif dan perhatian mereka tidak terpusat untuk terlibat menolong anak dalam memotivasi sehingga minat anak tidak tumbuh dan berkembang. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka secara berurutan akan dibahas mengenai minat membaca anak, pendekatan stres lingkungan dan yang terakhir pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca anak ditinjau dari pendekatan stres lingkungan.
       Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan  membaca, sikap dan kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri anak, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya anak
       Menemukan ada perbedaan aktivitas orang tua dalam membimbing anak antara keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi  dengan status sosial ekonomi rendah. Orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi memiliki harapan tinggi terhadap keberhasilan anak di sekolah dan mereka sering memberi penghargaan terhadap pengembangan  intelektual anak. Mereka juga mampu menjadi model yang bagus dalam berbicara dan aktivitas .
     Orang tua dengan status sosial ekonomi rendah sering memberi contoh negatif dalam berbicara, terutama saat mereka  bertengkar karena keterbatasan keuangan keluarga. Mereka juga jarang memuji anak ketika anak membaca, bahkan orang tua memiliki pengharapan rendah terhadap keberhasilan sekolah anak sehingga mereka tidak    mau terlibat untuk membantu pekerjaan rumah anak atau tugas sekolah yang lain. Akibat selanjutnya anak menjadi tidak berprestasi  di sekolah dan hal ini menambah tekanan keluarga ketika orang tua dipanggil  ke sekolah untuk mempertanggungjawabkan kegagalan pendidikan anak. Nampak bahwa  keluarga dengan status sosial ekonomi rendah mengalami stres yang tinggi. 
         
Faktor apa saja yang mempengarui prestasi anak di sekolah menengah?
 Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktorinternal/pribadi dan eksternal/lingkungan (Gage & Berliner, 1992; Winkel, 1997).
Faktor
internal
a.Inteligensi
Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya di semua mata pelajaran Jadi, ada korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di sekolah. Peserta didik dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah.
b.Motivasi
 Gage dan Berliner (1992) menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan sesuatu. Tercakup di sini adalah motivasi untuk mencapai kelulusan dan motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi Sukadji (2000). Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk (Sukadji, 2000):
1.Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari
2.Menyerap informasi dan mengolahnya
3.Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil (pengetahuan, perilaku,     keterampilan, sikap, dan kreativitas.
  Secara umum, motivasi terbagi menjadi motivasi internal dan eksternal.
         Motivasi internal mengacu pada diri sendiri, misalnya kegiatan belajar dihayati dan merupakan kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu. Motivasi eksternal mengacu pada faktor di luar dirinya. Siswa dengan motivasi eksternal akan membutuhkan adanya pemberian pujian atau pemberian nilai sebagai hadiah atas prestasiyangdiraihnya Kedua komponen ini bersifat kontekstual, artinya ada pada seseorang sehubungan dengan suatu kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu motivasi dapat berubah sesuai dengan waktu.Menurut McLelland dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002), motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana  seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang  berorientasi untuk cenderung sukses
c.Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan. Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman
Faktor eksternal
a.Lingkungan    rumah
Lingkungan rumah terutama orang tua, memegang peranan penting serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal dunianya. Orang tua adalah pengasuh, pendidik danmembantu proses sosialisasi anak.. Termasuk juga sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak (televisi, internet, dan buku bacaan).
b. Lingkungan sekolah
Menurut Ormrod (2006) lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang nyaman sehingga anak terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
1) Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha murid agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial.
2) Adanya kurikulum yang menantang dan terarah
3) Adanya perhatian dan kepercayaan murid serta orang tua terhadap sekolah
4) Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua murid, baik untuk murid dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik
5) Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan menyelesaikan masalah.
6) Adanya partisipasi murid dalam pembuatan kebijakan sekolah
7) Adanya mekanisme tertentu sehingga siswa dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut
 Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja sama
9) Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat
10) Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan murid
       Sedangkan di kelas, sebaiknya kelas cukup besar dengan jumlah murid yang tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor setiap siswa. Kelas yang baik daproduktif adalah kelas yang nyaman secara tata ruang, memunculkan motivasi internal siswa untuk belajar, kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor terhadap siswa .
KESIMPULAN
Sikap usia anak sekolah menegah  yang memiliki kecenderungan berubah-ubah sehingga mereka kadang dalam keadaan yang baik untuk belajar karena mereka merespon atau bereaksi secara positif dari apa yang mereka rasakan dari dalam diri maupun luar dirinya. Seorang peserta didik sejolah menengah yang telah mengetahui bakat dan kemampuannya pada bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil. Serta  Peran orang tua sangat penting dalam meningkatka prestasi merek dan juda da beberap aktor eksternal juga dapat mendukung proses belajar siswa Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas yang baik dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa, lingkungan sekitar yang baik seperti kegiatan karang taruna, atau kursus yang dapat di ikuti oleh siswa,  bergaruh pada proses pembelajaran. Faktor instrumental hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olah raga yang memadai dapat mempengaruhi kegiatan belajar untuk meningkatkan otensi yang dimilikinya.(www.swing-art-production.blogspot.com)












TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Orang tua di mata anak
Ditulis oleh SWING ART PRODUCTION
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://swing-art-production.blogspot.com/2012/11/orang-tua-di-mata-anak.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar